JAKARTA - Gerakan Pramuka kembali mendapat kepercayaan menjadi penyelenggara acara pramuka internasional. Tanggal 7-8 Agustus 2004, akan berlangsung The First Asia-Pacific Air Internet Jamboree (Jambore Internet dan Udara Asia-Pasifik I). Ini merupakan pertemuan pramuka yang dilakukan melalui perangkat amatir radio dan hubungan internet.
Penyelenggaraan acara tersebut bermula dari resolusi yang dikeluarkan dalam Konferensi Kepramukaan Asia-Pasifik tahun 2001 di New Delhi, India. Saat itu, seluruh peserta konferensi sepakat bahwa di kawasan Asia-Pasifik perlu diadakan sejenis JOTA dan JOTI untuk mempererat persahabatan di kalangan para pramuka dalam kawasan tersebut.
Nah, setahun kemudian, diadakan pertemuan dari anggota Subkomite Teknologi Komunikasi dan Informasi Asia-Pasifik di Korea, Oktober 2003. Saat itulah diputuskan bahwa Gerakan Pramuka dipercaya menjadi tuan rumah acara tersebut. Keputusan itu diambil karena dinilai Gerakan Pramuka termasuk yang paling aktif menyelenggarakan Jambore Udara dan Jambore Internet.
Bersamaan dengan penyelenggaraan itu, PT Pos Indonesia akan menerbitkan Sampul Peringatan yang dicetak terbatas. Ini akan menambah benda filateli bertema kepramukaan di Indonesia, setelah sebelumnya telah cukup banyak benda filateli dengan tema itu diterbitkan. Semakin lama memang harus diakui semakin banyak benda filateli Indonesia yang terbit. Hal itu mungkin karena memang hubungan antara Dirjen Postel selaku penerbit prangko, PT Pos Indonesia, dan Gerakan Pramuka telah terjalin dengan baik.
Sembilan tahun lalu, bertepatan dengan Hari Pramuka 14 Agustus 1989, ditandatangani surat keputusan bersama antara Perum Pos dan Giro (kini bernama PT Pos Indonesia) dengan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Keputusan bersama itu menyangkut pembinaan dan pengembangan Pramuka Pencinta Filateli (PPF).
Memang banyak kesamaan antara kegiatan kepramukaan dan kegiatan filateli. Sama-sama melatih peserta kegiatannya, untuk menjadi sabar, teliti, rapi, disiplin, serta mengembangkan wawasan dan persahabatan seluas-luasnya. Filateli memang bukan merupakan hal baru dalam kegiatan kepramukaan. Sejak lama, di lingkungan Gerakan Pramuka telah dikenal Tanda Kecakapan Khusus (TKK) Pengumpul Prangko. TKK tersebut diberikan kepada peserta didik, khususnya golongan Penggalang (11-15 tahun), Penegak (16-20 tahun), dan Pandega (21- 25 tahun), yang telah menyelesaikan Syarat Kecakapan Khusus dalam bidang itu. Untuk golongan peserta didik yang lebih muda, yaitu Siaga (7-10 tahun), TKK- nya disebut TKK Pengumpul saja.
Bagi para pramuka, mengumpulkan prangko dan benda-benda filateli lainnya, merupakan salah satu bentuk permainan yang mengandung unsur pendidikan. Mendidik lewat bermain, memang salah satu cara atau sistem pendidikan dalam kepramukaan. Melalui permainan dengan mengumpulkan prangko misalnya, seorang anggota pramuka dapat mengenal beragam negara, kebudayaan, flora, fauna, olahraga dan sebagainya.
Contoh permainan di antaranya anggota pramuka diminta oleh pembinanya untuk mengumpulkan prangko atau benda filateli lainnya bertema olahraga. Lalu yang bersangkutan diminta untuk menjelaskan tata cara atau teknik dalam olahraga yang gambarnya tertera pada prangko itu. Tentu saja anggota pramuka itu harus mencari tambahan pengetahuan lewat buku atau majalah.
Contoh lain, pembina pramuka memamerkan koleksi beberapa prangko luar negeri. Kemudian, para peserta didiknya harus menebak dari negara mana prangko itu, termasuk nama ibu kota negara itu dan terletak di benua apa. Dapat pula ditambah dengan pertanyaan, produk terkenal negara yang menerbitkan prangko itu dan sebagainya.
Di beberapa tempat, ada permainan untuk menebak cap (stempel) pos yang tertera pada sejumlah kartupos. Pertanyaannya antara lain, nama kantor pos yang menjadi tempat pengiriman kartupos itu, dan terletak di kota mana.
Pokoknya, memang banyak kegiatan filateli dan pramuka yang bisa dipadupadankan. Tinggal lagi keterampilan dan kreativitas para pembina pramuka dan instruktur yang menangani pelatihan filateli, memberi permainan-permainan menarik sehingga disukai para anggota pramuka. (B-8)
___
Suara Pembaruan 1 Agustus 2004
Foto : Kompasiana ~ Berty Sinaulan
Post a Comment