JAKARTA - Sebanyak 15.000 anggota Pramuka mengikuti Perkemahan Ukhuwah Nasional IV (Kemnas IV) yang diselenggarakan oleh Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu (Sako SIT) di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, 16-19 November 2018.
Kemnas IV kali ini diikuti oleh kontingen Thailand dan Malaysia yang merupakan ajang rekreasi edukatif di alam terbuka dalam bentuk perkemahan besar pramuka penggalang. Kementerian Pemuda dan Olahraga pun turut mendukung acara perkemahan pramuka ini.
"Perkemahan yang diikuti oleh sejumlah tingkat Sekolah Dasar, merupakan sarana pembinaan pramuka penggalang yang menitik beratkan pada pengembangan diri peserta dalam bidang mental, fisik, intelektual, spritual dan sosial baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat," ucap Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Indonesia, Budi Waseso saat membuka Kemnas IV di Cibubur, Jakarta, Jumat (16/11).
Menurut Budi Waseso, anggota pramuka sedianya dapat menjauhi budaya malas, mengkonsumsi obat terlarang dan merokok yang dapat merusak moral generasi muda Indonesia.
Ketua Panitia Kemnas IV Rizal Dharma Saputra menjelaskan, tujuan agenda 4 tahunan ini adalah meningkatkan karakter kemandirian, ketangguhan, ketrampilan, jiwa kepemimpinan, semangat persaudaraan antarpramuka daerah, serta persaudaraan dan kesatuan pramuka penggalang dalam bingkai nilai-nilai ke-Islaman.
"Peserta Kemnas IV diharapkan juga mampu menambahkan komitmen terhadap penghayatan dan pengalaman kode kehormatan pramuka, yakni Trisatya dan Dasadarma," ucap Rizal yang didampingi Ketua Pimpinan Sako SIT Nasional Ahmad Fikri.
Tema Kemnas IV "Kokohkan Jatidiri Pramuka SIT Untuk Siap Memimpin Indonesia" tersebut dinilai relevan karena anggota Pramuka SIT masa depan diharapkan mampu menunjukkan perannya dalam mempersiapkan diri untuk pembangunan bangsa dan negara, dalam ajang kali ini Budi Waseso juga berkesempatan membuka dengan cara memanah dan diisi tarian dari Pramuka Penggalang.
“Sesuai nama perkemahan ini, maka persaudaraan harus menjadi tujuan utama. Hal ini karena membangun bangsa dan negara tidak bisa dilakukan sendiri. Kita perlu bekerja sama,” ujar Ketua Pimpinan Sako SIT Nasional, Ahmad Fikri.
Sumber: Suara Pembaruan
Post a Comment