KOREA SELATAN - 25th World Scouts Jamboree tahun 2023 atau Jamboree Pramuka se-Dunia di Korea Selatan yang tengah berlangsung menjadi sorotan Dunia lantaran cuaca ektreme, akibatnya Pemerintah Korea Selatan memindahkan seluruh 43.000 peserta dari arena perkemahan di Saemangeum ke hotel-hotel di seluruh Korea Selatan untuk melanjutkan kegiatan Jamboree hingga penutupan pada 12 Agustus 2023 mendatang.
Pada kegiatan yang dibuka, sekjen PBB António Guterres, pada 2 Agustus waktu Korea Selatan tersebut, juga diikuti Kwarda Gerakan Pramuka Aceh, tergabung dalam kontingen Indonedia, terdiri dari 20 Peserta (Youth Partisipant), 15 Iternational Service Team (IST), 2 Leader Patrol (LP), 2 Contingen Managemen Team (CMT).
Terkait kondisi Pramuka asal Aceh di Korea Selatan, Ketua Kwarda Aceh H Muzakir Manaf melalui Ketua Harian Kwarda Aceh, Ir. H. Djufri Efendi M.Si, mengatakan, "Semua personil Pramuka Aceh hasil seleksi mempunyai kemampuan fisik dan pengetahuan suvival untuk mengikuti Jambore Dunia di Korea Selatan, hingga saat ini keadaan sehat dan bugar, melanjutkan kegiatan, serta ibadah," ujarnya, Kamis 10 Agustus 2023 via seluler dari Korea Selatan.
"Pemerintah Korea Selatan dan Panitia Jambore sudah melalakukan apa yang disebut management resiko sebagai stantart keamanan pelaksanaan kegiatan Pramuka, dalam hal ini menghadapi cuaca ektreme, sebelum pindah dari perkemahan pun, setiap 500 meter tersedia pos kemasan air minum dan makanan serta cooling bus untuk berteduh dari panas," ujar Kak Djufri.
Ia bersyukur Pramuka Aceh telah berada di asrama milik Kwongwang University, sejak 9 Agustus 2023 setelah 8 hari berkemah. Seluruh kontingen Indonesia, bersama sejumlah negara lainnya tinggal ditempatkan disini dan mengikuti kegiatan hingga selesai, untuk menghindati Topan Khanun yang diprediksi pada 10 agustus 2023 melewati area pantai termasuk arena perkemahan Saemangeum.
"Para orang tua di Aceh, tidak perlu kuatir, insyaallah anak-anak terbaik dari Aceh survive, Pemerintah korea memfasilitasi lebih dari apa yang sebelum disiapakan dan dijanjikan untuk peserta Jamboree dunia," tutup Kak Djufri.
Pramuka seluruh dunia dijadwalkan berada di Korea Selatan selama jambore melakukan berbagai inovasi dalam bentuk kegiatan kreatifitas berbasis pendidikan kepanduan (Pramuka), diplomasi budaya antar bangsa, promosi wisata dan kearifan lokal dari daerah masing-masing, kampanye lingkungan dan energi terbarukan, SDGs Scouts, dan Kampanye Perdamaian Dunia.
Sebelum berangkat ke Korea Selatan, calon sudah melewati berbagai seleksi, proses pelatihan panjang dan pendidikan survival sehingga Seorang Pramuka tidak pernah terkejut; dia tahu apa yang harus dilakukan ketika sesuatu yang tak terduga terjadi, "A Scout is never taken by surprise; he knows exactly what to do when anything unexpected happens" Mengutip kata Jenderal Baden Powell, Bapak Pramuka dunia yang hidup pada 1857-1941.
Post a Comment